TRENDING

Rabu, 05 Oktober 2011

Usai Operasi, Ahmad Fatih malah Buta-Tuli

Ahmad Fatih Asyifa dan orang tuanya mengadu ke Komisi E DPRD Jatim, Senin (3/10/2011)SURABAYA I Radar Bangsa Online - Kisah menyedihkan dialami Ahmad Fatih Asyifa (3), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Bayi ini mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, dan kelumpuhan, setelah menjalani operasi hernia di RS Siti Khodijah di Sepanjang, Sidoarjo.
Penderitaan Fatih itu diketahui setelah pihak keluarga dan penasihat hukumnya, M Sholeh, mendatangi Komisi E (bidang kesejahteraan masyarakat) DPRD Jawa Timur, Senin (3/10/2011) siang. “Sebelumnya, anak saya seperti anak umumnya, bisa bicara, bermain, dan juga berjalan,” ujar Rumikan, ayah Ahmad Fatih, kepada wartawan.
Sekitar Juni 2011, Fatih dibawa ke RS di kawasan Wiyung Surabaya untuk menjalani pemeriksaan di poli umum karena buah zakarnya besar sebelah. Seminggu kemudian, bayi ini diperiksa dokter spesialis. Hasilnya, bocah ini divonis sakit hernia dan harus dioperasi.
Namun, orang tua Fatih, pasutri Rumikan (41) dan Ny Nur Solikah (37), menjanjikan sekitar 2-3 bulan lagi, karena tidak punya uang biaya operasi sekitar Rp 3 juta - Rp 4 juta. “Saya sampaikan masih belum punya uang. Kata dokter nggak apa-apa menunggu uangnya dulu,” tuturnya.
Akhir Juli, Fatih mengalami panas tinggi. Sang ibu membawanya ke bidan desa yang kemudian dirujuk ke RS Siti Khodijah. Lalu, operasi hernia digelar, Selasa (5/7) pagi. Beberapa jam kemudian, Fatih koma dan kejang-kejang, sehingga dimasukkan ke ruang ICU. “Kata dokter, itu reaksi obat bius,” ujar Ny Nur Solikah.
Keesokannya, orang tua Fatih meminta anaknya dirujuk ke RSU Dr Soetomo Surabaya. Sampai di Instalasi Rawat darurat (IRD), Fatih dimasukkan ke ruang ICU. Setelah 15 hari dan panas tinggi mereda, bayi itu boleh dibawa pulang dengan bekal obat-obatan.
“Hernianya sudah sembuh. Tapi, anehnya, sekarang anak saya lemas, tidak bisa melihat, pendengaran juga terganggu. Padahal, sebelum dioperasi, anak saya bisa berjalan, bermain, berbicara,” jelas Ny Nur Solikah.
Penasihat hukum keluarga Ahmad Fatih, M Sholeh mengatakan, Fatih kemarin dirawat inap di RSU Dr Soetomo untuk mengetahui duduk persoalannya. Rencananya, Selasa (4/10/2011), Sholeh akan mendatangi RS Khodijah untuk mengklarifikasi kasus ini. “Karena, menurut saya, RS ini tidak punya itikad baik, kondisi koma kan dari sana, jadi harus diusut,” ujar Sholeh.
Sholeh telah menyiapkan gugatan. “Tuntutan kami minimal semua biaya pengeluaran dari awal sampai akhir ditanggung RS,” tutur pengacara yang sempat menjadi bacabup Sidoarjo ini.
Sementara anggota Komisi E DPRD Jatim H Hery Prasetyo yang menemui keluarga Fatih, meminta agar bayi ini segera mendapat perawatan medis sampai sembuh. Karena itu, ia akan berkoordinasi dengan Direktur RSU Dr Soetomo Dr Dodo Anando untuk memberikan pelayanan pengobatan. “Karena dari keluarga tidak mampu, dia berhak mendapatkan jamkesmas maupun jamkesda,” urai Hery.
Lebih lanjut, Hery menyatakan akan berkoordinasi dengan pimpinan Komisi E dan Dinkes Jatim untuk meminta klarifikasi dari manajemen RS Siti Khodijah. “Intinya agar tidak ada masyarakat yang dirugikan,” terang Hery Prasetyo.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, RS Siti Khodijah membantah kasus ini disebut malapraktik. Komite Medik RS Siti Khodijah dr Gunawan menyatakan, kasus ini sama dengan peristiwa pesawat jatuh. Saat menjalani operasi, katanya, ada sejumlah risiko yang tidak dapat diprediksi.
Sama dengan pesawat, lanjut Gunawan, sebelum terbang pilot telah memeriksa kelengkapan. “Demikian pula, tim dokter yang mengoperasi Fatih, telah bertindak sesuai dengan prosedur,” tandasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (3/10/2011) malam.
Kepala IRD RSUD Dr Soetomo, dr Urip Murtedjo, mengatakan, Fatih kini ditangani tim dokter anak. Namun, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kelumpuhan maupun kebutaan dan hilangnya pendengaran. “Pasien masih diobservasi. Tunggu dulu hasilnya nanti,” katanya.
Terkait kemungkinan malapraktik, Urip menyatakan, “Maaf, bukan kapasitas saya untuk menjawab. Yang jelas, pasien sudah dalam penanganan kami,” tandasnya.

Posting Komentar

 
Back To Top