TRENDING

Peristiwa

Hukum & Kriminal

Pemerintahan

Image Post

Olahraga

Selasa, 21 Juli 2015

Jalur Lamongan-Surabaya Berlakukan Buka Tutup Untuk Mengatasi Arus Balik

GNG,Gresik - Sistem buka tutup diberlakukan di Jalur Lamongan-Surabaya khususnya di kawasan yang sering terjadi kemacetan yakni perempatan Duduksampeyan, Gresik, Jatim pada H+3 Lebaran.

Pantauan di sepanjang jalur Lamongan-Surabaya situasi lalu lintas di kawasan tersebut padat namun lancar. Namun demikian sejumlah titik masih terlihat terjadi kemacetan seperti arah Pasar Babat, Lamongan dan perempatan Duduksampeyan, Gresik.

Namun demikian, kemecatan tersebut bisa diatasi oleh petugas Satlantas Polres Gresik dengan menerapkan sistem buka tutup sejak arus mudik H-5 Lebaran.

"Biasanya kalau tidak ada sistem buka tutup seperti ini, perempatan Duduksampeyan macet. Belum lagi kalau ada kereta api yang lewat di kawasan itu, pasti tambah macet," kata warga Lamongan Rofik yang hendak menuju Surabaya, Senin (20/7/2015).

Sejumlah personil dari Satlantas Gresik tampak mengatur lalu lintas di sekitar perempatan dan berusaha mengurai kepadatan arus balik berkendaraan. Kebanyakan kepadatan kendaraan bermotor terjadi menuju arah Kota 
Surabaya.

Diperkirakan puncak arus balik terjadi pada Senin ini. Hal ini dikarenakan libur panjang Lebaran berakhir dan Selasa (21/7) para pegawai dan karyawan sudah melakukan aktifitasnya seperti biasanya.

"Mulai dari Duduksampeyan sampai Surabaya alhamdulillah lancar," kata Andi, pengendaran kendaraan roda empat lainnya.

Sebelumnya, Kasatlantas Polres Gresik AKP Happy Saputra mengatakan, untuk mengurai kemacetan di jalur Pantura Duduksampeyan pihaknya akan memberlakukan sistem buka tutup jika benar-benar mengalami kepadatan.

Penyebab kemacetan di jalur Pantura Duduksampeyan karena di jalur tersebut ada perempatan, dan jalurnya berdekatan dengan pintu perlintasan kereta api.bam

Senin, 17 Oktober 2011

PERS RILIS AKBP Jakub Prajogo Mencopot Anggota Yang Bernama Bripda Zainal Fanani 17.10.2011

Mapolres Gresik
AKBP Jakub Prajogo

Radar Bangsa ( www.Radar-Bangsa.blogspot.com ) 17-10-2011 Upacara pemberhentian anggota jajaran Polres yang di hadiri Kapolres & Anggota-anggotanya dihalaman Mapolres Gresik.  AKBP Jakub Prajogo mencopot anggota bertempat di halaman mapolres Gresik yang dihadiri anggota dan jajaran Polres Gresik dan juga sekaligus pelantikan dan sumpah jabatan 27 PNS. Anggota yang dicopot tersebut adalah “BRIPDA Zainal Fanani ” seorang bujangan dengan NRP 85111063 telah melanggar pasal 14 ayat 1 PPRI No.1 Th 2003, masa bertugas di jajaran Polda Jatim Th 2005, selama 1 Th tidak menjalankan tugas sebagai anggota kepolisian. Dengan ini pihak PIMP dari kepolisian melepaskan jabatannya dengan tidak hormat dan pd tanggal 17-10-2011 Pukul:16.00wib
AKBP Jakub Prajogo mencopot “BRIPDA Zainal Fanani” dan meberikan saran-saran agar kedepan lebih baik khususnya kepada anggota yang masih menjalankan tugas sebagaimana mestinya anggota kepolisian RI agar lebih ditingkatkan kedisiplinan dan tata tertib undang-undang kepolisian, disamping mencopot anggota di hari yang sama, Kapolres mengambil janji sumpah kepada 27 PNS agar lebih tegas untuk mengemban tugas & kewajiban masing-masing sesuai dengan sumpah jabatannya. Radar Bangsa/TIM/Ar.S.Z










Rabu, 12 Oktober 2011

Kawat Berduri Kelilingi Gedung Dewan Surabaya



Surabaya (Radar Bangsa Online) - Ada yang berbeda pada pengamanan gedung DPRD Surabaya dalam menghadapi aksi demonstrasi kali ini. Bukan petugas bertameng yang dihadapkan pada massa aksi, namun kawat berduri.

Dalam mengantisipasi aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Surabaya, petugas kepolisian membentangkan kawat berduri di sepanjang jalan depan gedung. Kawat berduri berbentuk lingkaran bersusun tersebut dibentangkan sesuai lebar muka gedung, atau kurang lebih sepanjang 35 meter. 

Tak hanya itu saja, penjagaan juga dilakukan secara berlapis. Untuk bagian depan, setelah kawat berduri, ditempatkan pasukan samapta. Melapisi baris kedua, di halaman gedung DPRD Surabaya, disiagakan pasukan anti huru hara bersenjata lengkap.

Tak hanya itu, Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Coki Manurung, turun langsung memimpin pengamanan aksi demonstrasi di gedung DPRD Surabaya, Kamis (13/10/2011).

Saat dikonfirmasikan mengenai pengamanan yang tidak seperti biasa ini, Kapolretabes Surabaya Coki manurung mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai pengamanan saja. "Pengamanan standar saja," ujar Coki kepada beritajatim.com.

Saat dikonfirmasi mengenai pemasangan kawat berduri yang menutupi seluruh pintu masuk gedung DPRD, Coki menjelaskan bahwa saat ini di kota Surabaya tengah digelar sembilan aksi demonstrasi. Penempatan kawat tersebut sebagai tindakan preventif untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saat ini ada sembilan unjuk rasa. Kita ingin memastikan bahwa aset pemerintah benar-benar aman," pungkasnya.

Sementara itu gelombang aksi demonstrasi mulai berdatangan. Aksi pertama digelar oleh warga rumah susun yang menolak kenaikan harga sewa. [Radar Bangsa Online/TIM]
 
Back To Top