TRENDING

Sabtu, 01 Oktober 2011

Ini Dugaan Penyebab Pesawat Cassa 212 Jatuh


MEDAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Polonia Medan menyebutkan kecepatan angin di lokasi jatuhnya pesawat Cassa 212-200, di kawasan hutan Geleng Pintu, Sinambah, Bahorok, Langkat, Sumatera Utara, kencang.

Kecepatan angin, siang ini, menurut BMKG mencapai 20 knot. Ini riskan untuk segala bentuk penerbangan. Karena itu BMKG mengimbau pesawat dan helikopter Tim SAR yang melakukan evakuasi korban, untuk berhati-hati.

“Kecepatan angin di lokasi memang cukup kencang mencapai 20 knot,” jelas Kasi Data dan Informasi BMKG Polonia Medan, Hartanto, Jumat (30/9/2011).

Hartono menambahkan, selain angin kencang, cuaca di lokasi juga berubah dengan cepat. Saat ini, jelas Hartono, kawasan hutan di Kecamatan Bahorok sedang musim hujan. “Sampai tiga hari ke depan, wilayah Bahorok masih diguyur hujan,” sebutnya.

Kecepatan angin saat pesawat jatuh pada Kamis pagi kemarin, kata Hartono, juga tidak berbeda jauh dengan saat ini. Dia memprediksi, pesawat PK-TLF milik PT Nusantara Buana Air (NBA) itu dihantam angin kencang dari arah depan. Hantaman angin itu membuat pesawat tidak stabil, bahkan pilot harus menambah kecepatan agar kecepatan menjadi normal.

Selain itu, lanjut dia, rute penerbangan Medan menuju Kutacane, dari kemarin hingga hari ini, terdapat banyak gumpalan awan. Awan tersebut akan membuat pesawat berguncang.

Prediksi soal kondisi angin dan cuaca BMKG, dibenarkan pihak Badan SAR Nasional (Basarnas). Diakui Kepala Baarnas angin menjadi kendala terberat evakuasi para korban melalui udara.

"Angin Bahorok itu saat ini kencang. Jadi kita mengalami kendala," kata Kepala Basarnas, Marsma Daryatmo saat ditemui terpisah.

Posting Komentar

 
Back To Top